Teknologi Pembuatan Tempe Termasuk Dalam BioTeknologi

Halo semuanya! Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Teknologi pembuatan tempe. Tempe merupakan salah satu makanan yang terkenal di Indonesia, dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Teknologi yang dipakai dalam proses pembuatan tempe termasuk dalam bioTeknologi.

Sejarah Tempe

Dijelaskan bahwa tempe adalah makanan yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Penemuan tempe ini bermula dari sebuah komoditas nabati yang bernama kedelai, yang merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan tempe. Kedelai telah dikonsumsi sejak zaman dahulu kala, dan dikenal di Asia, terutama di Jepang.

Ketika datang ke Indonesia, masyarakat awalnya mengonsumsi kedelai dalam bentuk aslinya. Namun, pada abad ke-16, mereka mulai menemukan cara untuk mengubah kedelai menjadi tempe. Saat ini, tempe telah menjadi makanan yang populer di Indonesia.

Proses Pembuatan Tempe

Proses pembuatan tempe melibatkan beberapa tahapan. Pertama, kedelai akan dicuci dengan air yang bersih. Kedua, kedelai akan dikeringkan dan digiling hingga menjadi serbuk. Ketiga, serbuk kedelai ini akan dicampur dengan air panas, garam, dan bakteri Rhizopus oligosporus.

Bakteri Rhizopus oligosporus merupakan bakteri yang berperan dalam proses fermentasi. Bakteri ini akan mengubah air panas dan garam menjadi tempe. Proses fermentasi ini akan berlangsung antara 24 jam hingga 48 jam. Setelah itu, tempe akan siap untuk dikonsumsi.

Teknologi yang Digunakan dalam Proses Pembuatan Tempe

Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan tempe adalah bioTeknologi. BioTeknologi adalah cabang Teknologi yang menggunakan organisme seperti bakteri, jamur, dan tumbuhan untuk memproduksi produk yang bermanfaat. Teknologi bioTeknologi digunakan untuk memproduksi tempe dengan menggunakan bakteri Rhizopus oligosporus.

Manfaat dari Teknologi BioTeknologi dalam Pembuatan Tempe

Teknologi bioTeknologi telah membantu pembuatan tempe secara lebih efisien. Dengan menggunakan bakteri Rhizopus oligosporus, proses pembuatan tempe dapat berlangsung dengan cepat, dan hasilnya juga lebih baik. Selain itu, bakteri ini juga bermanfaat untuk mencegah penyakit jamur yang sering terjadi pada produk tempe.

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Teknologi yang dipakai dalam proses pembuatan tempe termasuk dalam bioTeknologi. Teknologi bioTeknologi ini telah membantu pembuatan tempe secara lebih efisien dan bermanfaat untuk mencegah penyakit jamur. Tempe telah menjadi salah satu makanan populer yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Referensi

Food Technology, “Modern Technology for Tempe Making”, diakses tanggal 13 Maret 2021, https://www.foodtechnology.id/2021/03/modern-technology-for-tempe-making.html