Berikut yang bukan merupakan contoh dari konjungsi temporal adalah​

Berikut yang bukan merupakan contoh dari konjungsi temporal yaitu Mengapa. Kata mengapa tidak ada dan tidak termasuk dalam konjungsi temporal.

 

Pembahasan

Konjungsi, kata sambung, kata hubung, atau kata penghubung adalah partikel yang digunakan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, ungkapan dengan ungkapan, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau bahkan paragraf dengan paragraf.

 

Konjungsi terbagi atas dua :

Konjungsi antar kalimat, merupakan penghubung antar kalimat satu dgn kalimat lainnya.

Macam macam konjungsi antar kalimat :

  1. Konjungsi pertentangan, contoh kata : biarpun demikian, akan tetapi.
  2. Konjungsi lanjutan, contoh kata : setelah itu, sesudah itu, selain itu.
  3. Konjungsi adanya hal, contoh kata : selain itu.
  4. Konjungsi kebaikan, contoh kata : sebaiknya.
  5. Konjungsi sebenarnya, contoh kata : sesungguhnya.
  6. Konjungsi menguatkan keadaan, contoh kata : malahan, bahkan.
  7. Konjungsi konsekuesi, contoh kata : dengan demikian.
  8. Kojungsi menyatakan akibat, contoh kata : oleh sebab itu, oleh karna itu.
  9. Konjungsi menyatakan kejadian mendahului, contoh kata : sebelum itu.

 

Konjungsi Intrakalimat

merupakan konjungsi penghubung satuan satuan kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat

 

Macam macam konjungsi intrakalimat :

  1. Konjungsi hubungan waktu, contoh kata : sesudah, sejak, sementara.
  2. Konjungsi syarat, contoh kata : jika, kalau, bila mana.
  3. Konjungsi memandai, contoh kata : andai kata, seandainya.
  4. Konjungsi tujuan, contoh kata : agar, supaya, untuk.
  5. Konjungsi menyebabkan, contoh kata : sebab, karena.
  6. Konjungsi akibat, contoh kata : maka, sehingga.
  7. Konjungsi cara, contoh kata : dengan cara.

 

Berikut merupakan Contoh dari Konjungsi Temporal Adalah

Konjungsi temporal adalah salah satu jenis konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang berkaitan dengan waktu. Konjungsi temporal sering digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menggambarkan urutan waktu dalam sebuah cerita, peristiwa atau kejadian. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh-contoh konjungsi temporal yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia.

Pengertian Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal adalah jenis konjungsi yang menghubungkan dua kalimat atau frasa yang memiliki hubungan waktu. Konjungsi temporal digunakan untuk menunjukkan urutan waktu dalam sebuah cerita atau peristiwa. Konjungsi temporal biasanya digunakan pada kalimat yang memiliki waktu past, present atau future. Beberapa contoh konjungsi temporal adalah “ketika”, “saat”, “sebelum”, “setelah”, “sejak”, “selagi”, “sambil”, “tatkala”, “begitu”, dan “sementara”.

Contoh Konjungsi Temporal

1. Ketika

“Ketika” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang sama. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Ketika aku sedang makan, tiba-tiba listrik padam.
  • Ketika ia berjalan di taman, ia bertemu dengan teman lamanya.

2. Saat

“Saat” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang sama. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Saat aku sedang mandi, tiba-tiba telepon berdering.
  • Saat dia sedang menonton TV, ada kabar penting dari temannya.

3. Sebelum

“Sebelum” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu berbeda dan menunjukkan kejadian pertama. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Sebelum aku tidur, aku selalu membaca buku.
  • Sebelum dia berangkat ke kantor, dia selalu sarapan terlebih dahulu.

4. Setelah

“Setelah” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu berbeda dan menunjukkan kejadian kedua. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Setelah aku selesai makan, aku membersihkan dapur.
  • Setelah dia selesai bekerja, dia pergi ke gym.

5. Sejak

“Sejak” digunakan untuk menghubungkan kejadian yang dimulai pada waktu tertentu dan berlanjut hingga sekarang. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Sejak aku belajar bahasa Inggris, aku semakin mudah memahami film luar negeri.
  • Sejak dia menjadi manajer, dia sangat sibuk dengan pekerjaannya.

6. Selagi

“Selagi” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang sama dan berlangsung secara bersamaan. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Selagi aku menulis artikel ini, dia sedang memasak di dapur.
  • Selagi dia menonton TV, dia juga melakukan pekerjaan rumah.

7. Sambil

“Sambil” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang sama, namun menunjukkan bahwa kejadian kedua terjadi bersamaan dengan kejadian pertama. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Sambil makan siang, dia juga membaca buku.
  • Sambil menonton TV, dia juga melakukan olahraga ringan.

8. Tatkala

“Tatkala” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang sama dan menunjukkan kondisi saat itu. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Tatkala aku datang ke rumahnya, dia sedang sibuk membersihkan rumah.
  • Tatkala ia sampai di bandara, pesawat sudah siap untuk berangkat.

9. Begitu

“Begitu” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang sama dan menunjukkan bahwa kejadian kedua terjadi sebagai akibat dari kejadian pertama. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Aku membuka jendela, begitu udara segar langsung masuk ke dalam kamar.
  • Dia memasak dengan api besar, begitu makanan cepat matang.

10. Sementara

“Sementara” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang sama namun menunjukkan bahwa kejadian kedua terjadi secara sementara. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Aku menemukan tas yang hilang, sementara dia masih mencarinya.
  • Aku sedang menunggu di halte bus, sementara dia sudah sampai di kantor.

11. Demi

“Demi” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang sama namun menunjukkan tujuan dari kejadian pertama. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Aku bekerja keras, demi meraih impianku menjadi seorang dokter.
  • Aku berhemat, demi bisa membeli mobil idaman.

12. Dalam Waktu

“Dalam waktu” digunakan untuk menghubungkan kejadian yang terjadi pada waktu tertentu. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Dalam waktu dekat, dia akan segera menikah.
  • Dalam waktu tiga bulan, dia harus menyelesaikan tugasnya di kantor.

13. Sudah

“Sudah” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu berbeda dan menunjukkan bahwa kejadian pertama telah selesai. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Aku sudah selesai bekerja, sekarang aku bisa pulang.
  • Dia sudah makan pagi, sekarang dia bisa pergi ke kantor.

14. Belum

“Belum” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu berbeda dan menunjukkan bahwa kejadian pertama belum selesai. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Aku belum selesai menulis artikel ini, aku harus menyelesaikannya secepatnya.
  • Dia belum sarapan, sekarang dia harus membeli makanan terlebih dahulu.

15. Hingga

“Hingga” digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu berbeda dan menunjukkan batas waktu kejadian kedua. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Aku akan menunggu hingga dia selesai bekerja.
  • Dia akan terus berlatih hingga menjadi pemain terbaik.

Kesimpulan

Konjungsi temporal digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang berbeda atau pada waktu yang sama. Penggunaan konjungsi temporal sangat penting dalam bahasa Indonesia karena dapat mempermudah pemahaman dan menjadikan kalimat lebih terstruktur. Dalam menggunakannya, perlu diperhatikan konteks kalimat dan arti dari setiap konjungsi yang digunakan.

FAQ

  1. Apa itu konjungsi temporal?
  • Konjungsi temporal adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua kejadian yang terjadi pada waktu yang berbeda atau pada waktu yang sama.
  1. Apa fungsi konjungsi temporal dalam bahasa Indonesia?
  • Fungsi konjungsi temporal dalam bahasa Indonesia adalah untuk mempermudah pemahaman dan menjadikan kalimat lebih terstruktur.
  1. Apa saja contoh konjungsi temporal yang sering digunakan?
  • Beberapa contoh konjungsi temporal yang sering digunakan antara lain “ketika”, “saat”, “sebelum”, “setelah”, “sesudah”, “tanpa”, “sambil”, “tatkal”, “begitu”, “sementara”, “demi”, “dalam waktu”, “sudah”, “belum”, dan “hingga”.
  1. Bagaimana cara menggunakan konjungsi temporal dengan tepat?
  • Untuk menggunakan konjungsi temporal dengan tepat, perlu diperhatikan konteks kalimat dan arti dari setiap konjungsi yang digunakan.
  1. Mengapa penting untuk menggunakan konjungsi temporal dalam bahasa Indonesia?
  • Penggunaan konjungsi temporal sangat penting dalam bahasa Indonesia karena dapat mempermudah pemahaman dan menjadikan kalimat lebih terstruktur.